Dari Atambua untuk Indonesia: Semangat Nasionalisme Tak Pernah Luntur di Perbatasan
Belu, NTT — Malam itu, langit Atambua menjadi saksi. Di Halaman Kantor Plaza Pelayanan Publik Timor – Atambua, suara langkah tegap puluhan calon Paskibraka berpadu dengan sorot mata penuh harap ratusan pasang mata.
Bukan sekadar prosesi, pengukuhan Calon Paskibraka Kabupaten Belu Tahun 2025 pada Jumat, 15 Agustus 2025 pukul 18.00 Wita adalah penegasan: Merah Putih akan selalu berkibar gagah di perbatasan, dijaga oleh semangat generasi muda, dan disokong penuh oleh instansi penjaga kedaulatan negara, termasuk Imigrasi Atambua.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, mengungkapkan rasa bangganya atas kesempatan mendukung kegiatan sakral ini.
“Generasi muda inilah yang kelak akan menjaga Merah Putih tetap berkibar. Bagi kami, hadir dalam pengukuhan Paskibraka bukan sekadar formalitas, melainkan pengabdian. Imigrasi akan selalu ada, tidak hanya menjaga batas, tapi juga menjaga semangat Indonesia di dada masyarakat perbatasan,” tuturnya.
Pengukuhan ini menutup malam dengan gegap gempita, namun meninggalkan pesan abadi: di perbatasan, Merah Putih tidak hanya berkibar—ia berdegup dalam dada setiap insan.
Dengan soliditas seluruh elemen, termasuk Imigrasi Atambua yang terus memasang badan di garis depan, Indonesia membuktikan bahwa semangat kebangsaan akan selalu menyala, dari Sabang hingga Atambua, dari pusat hingga tapal batas negeri.
Di Atambua, perbatasan bukanlah garis yang membatasi—melainkan panggung tempat Merah Putih berdiri tegak, diperjuangkan, dan dicintai.
Imigrasi Atambua hadir dengan antusiasme tinggi, bukan hanya sebagai tamu, melainkan bagian dari denyut kebersamaan.
Kehadiran ini menjadi pesan kuat: Imigrasi tidak terbatas pada stempel paspor, melainkan juga berdiri tegak bersama rakyat, memastikan semangat nasionalisme menyala di tapal batas.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, Arivin Gumilang, menegaskan bahwa kebersamaan antar-instansi di perbatasan adalah wujud nyata kehadiran negara.
“Paskibraka adalah simbol disiplin dan pengabdian. Kehadiran Imigrasi dalam momen ini membuktikan bahwa perbatasan adalah ruang persatuan, bukan sekadar garis pemisah,” ujarnya.
Senada, Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, menekankan bahwa Imigrasi modern hadir dengan wajah yang lebih menyeluruh.
“Imigrasi tidak hanya menjaga pintu gerbang republik, tapi juga ikut menyalakan api kebangsaan. Partisipasi dalam pengukuhan Paskibraka ini adalah wujud nyata bahwa Imigrasi berdiri tegak bersama bangsa di setiap sudut perbatasan,” tegasnya. (*)
Apa Komentarmu